5 Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam Dapatkan pautan Facebook X Pinterest E-mel Apl Lain Mac 29, 2021 5 Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam, Sudahkan Mariah Lakukan? Mengenal kewajiban istri terhadap suami agar tercipta hubungan yang harmonis Artikel ditulis oleh Fia Afifah R Disunting oleh Andra Nur Oktaviani Di salin oleh Minayah Apa saja yang jadi kewajiban istri terhadap suami? Berikut ulasannya. Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga, suami digambarkan sebagai sosok pemimpin keluarga dan pengambil keputusan. Peran istri tidak kalah penting, sebab akan menjadi penasihat dan teman bertukar pikiran yang akan mempengaruhi sebuah keputusan terbaik untuk kelangsungan rumah tangga yang harmonis. Terlepas dari adanya perbedaan mengenai bagaimana seorang istri menghabiskan waktunya dengan berkarier di luar atau mengurus rumah dan keluarga, seorang istri akan menjadi ibu sekaligus sekolah pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada para suami untuk sebisa mungkin mencukupi semua kebutuhan istri karena tugasnya sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya sangat jauh dari kata mudah. Setelah mendapatkan fasilitas yang diberikan oleh suami, istri diharapkan dapat memaksimalkan perannya sebagai pendamping suami maupun mentor bagi anak-anak. Selain itu, membangun rumah tangga Islami dan berakhir bersama di surga adalah tujuan utama yang mulia. Di balik peran dan hak tersebut, ada kewajiban istri terhadap suami yang harus dipenuhi. Ini juga diatur cukup oleh beberapa sumber ajaran Islam, yakni menurtut Al-Qur’an, hadis, hingga pendapat para ulama. Istri memang diwajibkan mentaati perintah suami. Namun, tidak semua perintah harus ditaati, yaitu saat suami memerintahkan sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada ketaatan dalam perkara maksiat. Ketaatan itu hanya dalam perkara yang ma’ruf (kebaikan),” (HR. Bukhari dan Muslim). Kewajiban Istri Terhadap Suami Selain memiliki hak yang harus ditunaikan suami, istri juga memiliki kewajiban terhadap suami yang tak bisa diabaikan. Berikut ini beberapa kewajiban istri terhadap suami yang harus dilakukan. Baca Juga: Ini Hukum Istri Marah pada Suami Menurut Islam, Sudah Tahu? 1. Taat pada Suami Ini adalah kewajiban istri terhadap suami. Istri diwajibkan untuk selalu taat pada suami kecuali dalam hal-hal yang melarang aturan agama dan atau kesusilaan. Misalnya, istri harus taat saat suami menyuruh untuk melaksanakan shalat di awal waktu, melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban lain seperti menutup aurat, dan lain sebagainya. Meski begitu, sebenarnya ada hal-hal yang bisa dibicarakan bersama. Sebab, istri harus meminta izin kepada suami terkait apapun yang akan dilakukannya. Misalnya terkait dengan pekerjaan, karir, keuangan, keluarga, pendidikan, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa kata taat dalam hubungan suami istri bukan berlaku instruksional dengan menempatkan seperti posisi atasan dan bawahan. Tetapi ini lebih merupakan ajaran untuk melibatkan suami dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Tentu saja dalam proses semacam itu, baik suami maupun istri sama-sama menyuarakan pendapat sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik dan tidak merugikan pihak manapun. Allah berfirman: “Maka istri-istri yang shaleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” (QS. An Nisa: 34) 2. Bermuka Manis dan Menyenangkan Suami Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah bermuka manis dan menyenangkan suami. Perintah ini secara khusus berkaitan dengan psikologi perempuan yang terkadang tidak stabil, baik karena faktor biologis maupun non-biologis. Untuk itu, kewajiban istri terhadap suami lainnya adalah dapat mengontrol dan mengelola emosi sebaik mungkin. Maksud dari bermuka manis dan menyenangkan suami ini tentu bisa berbeda berdasarkan kebiasaan dan pola dalam sebuah rumah tangga. Bagi seorang istri, menyenangkan suami bisa dilakukan dengan memasak makanan kesukaannya. Sedangkan bagi istri lainnya, menyenangkan suami bisa berarti mengajak suami liburan, dan lain sebagainya. Mengenai hal ini, ada sebuah hadist dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sebaik-baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau melihatnya, engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya”. Baca Juga: Rahasia Pernikahan Harmonis ala Pasangan LDR 3. Menjaga Harta, Rumah, dan Kehormatan Suami Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami. Ini juga sebuah prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga. Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas untuk mengelola keuangan keluarga. Menanggapi hal ini, Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar Islam mengatakan, “Di luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada istri sebagai ‘gaji’ karena telah menjaga rumah dan mengasuh anak, dalam kasus istri yang tidak bekerja dan memilih untuk tinggal di rumah”. Bagi Al-Ghazali, uang untuk keperluan keluarga dengan uang nafkah untuk istri pribadi harus dibedakan. Poin pentingnya adalah bahwa istri harus turut serta aktif menjaga dan mengelola harta yang dimiliki sebuah keluarga. Dengan demikian, pembagian kerjanya adalah jika suami berupaya mendapatkan harta, maka istri yang bertugas merawat dan menjaganya, bahkan jika mungkin mengembangkannya Perintah menjaga rumah sebagai salah satu kewajiban istri terhadap suami ini berlaku untuk istri yang bekerja ataupun yang memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah. Perintah ini berkait erat dengan nilai etika lain yang diajarkan dalam Islam Salah satunya adalah seorang istri tidak boleh keluar rumah tanpa izin suaminya, apalagi membolehkan lelaki lain masuk ke dalam rumahnya ketika suami tidak ada. Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab : 33). Menjaga kehormatan suami adalah tidak membeberkan aib suami pada orang lain. Sebab hal ini secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri yang tidak bisa menjaga rahasia keluarga. Selain itu, Ibnu Thaimiyah pun berkata dalam kitabnya: “Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya. Bila istri keluar rumah suami tanpa izinnya, berarti dia telah berbuat nusyuz (membangkang), bermaksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa”. 4. Mencari Kerelaan dan Menghindari Kemarahan Suami Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah mencari kerelaan dan menghindari kemarahan suami. Kerelaan suami disebut sebagai tiket seorang istri untuk meraih kebahagiaan akhirat dan mendapat surga. Karena itu, seorang istri harus berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kerelaan suami. Ini utamanya terkait dengan hal-hal di luar kewajiban istri terhadap suami, seperti; Tindakan-tindakan lain yang disenangi suami dan dapat membahagiakan hatinya, Membantu suami menyelesaikan pekerjaan, Mengatasi masalah bersama, Terampil mengurus rumah, Peka terhadap kebutuhan suami, dan lain-lain. Hal penting terkait poin ini adalah, menghindari rasa marah suami. Sebab, jika suami marah, maka hal itu tidak hanya akan menghapus usaha untuk mencari kerelaan suami, tapi juga akan mengancam keutuhan rumah tangga. Baca Juga: Bahaya Mengumbar Masalah Rumah Tangga pada Sembarang Orang 5. Paham dalam Urusan Ranjang Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah paham dalam urusan ranjang. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu shubuh” (HR. Bukhari dan Muslim). Untuk itu, istri harus dapat memenuhi kebutuhan suami di atas ranjang terkecuali ada udzur seperti sakit, haid, nifas, dan lain-lain. Maka bicarakanlah secara baik-baik dengan suami terkait hal tersebut. Dapatkan pautan Facebook X Pinterest E-mel Apl Lain Ulasan
Ulasan
Catat Ulasan