TITIPAN PESAN SUARA.COM

Surya tenggelam ke barat Senja, hati merah cahayanya, Jika ingin dapat dunia akhirat, Ilmu dan amal adalah kuncinya, Kalau mau ,makan sukun, Jangan lupa ,makan kedondong, Kalau mau ,hidup rukun, Jangan lupa tolong-menolong, Merah muda baju si Bibi, Di tangan ada bayam seikat, Masalah warga datang bertubi-tubi, Berkumpullah untuk mufakat, Setelah makan menggosok gigi, Gigi bersih nan putih pula, Janganlah pelit untuk berbagi, Membantu sesama bonus pahala Petang-petang ,pergi ke pasar,Tidak lupa beli serabi, Mumpung masih bujang ,banyaklah belajar, Di hari tua ,senanglah hati, Banyak turis ,berlibur di pantai Berjemur lama tampak badan, Belajarlah agar pandai, Kelak akan jadi komandan, Berkenduri mendapatkan berkat, Lauknya ayam rasa pedas, Masuk sekolah segera berangkat, Kelak jadi anak yang cerdas. Jalan-jalan ke Prabumulih, Jangan lupa membeli delima, Belajarlah dengan sungguh-sungguh Agar menjadi insan yang berguna, Saat pekan pergi ke pasar, Pulang membawa kepel, Apa pen...

Assalamu'alaikum 'hello sahabat dana semua ,ingat ,ingat'Dana adalah dopet elekronik yang bisa di gunakan sebagai alat Pembayaran Antara lain seperti, beli pulsa hape,beli pulsa listrik,bayar air, bayar tagihan listrik,Kirim Uang,beli tiket pesawat,kreta api dan tarik tunai di Alfamart ,kantor pos,pegadaian ,juga bisa di tarik melalui Atm bca , dan lain-lain. Ayoo gunakan Dana anda untuk suatu yang bermanfaat .Terimakasih.inget semeton, dana ne tekadu tipak sik solah-solah,'setujuu, "Salam ekan Minayah

🖋﷽ السلام عليكم ورحمه الله وبركاته PERNIKAHAN ITU BERKORBAN UNTUK PASANGAN... Akar berkata:Hai bunga alangkah enaknya diri mu,engkau berada di atas,orang-orang selalu memuji mu,mengagumi mu,bahkan membanggakan mu,Sedangkan saya akar yang berada di bawah tak pernah terlihat,tak di anggap, tak pernah di kagumi, Padahal akulah yang selalu sibuk bekerja, mencari air, mengolah saripati dan yang menguatkan mu, sehingga engkau dapat tumbuh dan kokoh.Tanpa ku kamu tidak akan hidup. Bunga berkata : Wahai akar apakah engkau tak pernah tahu betapa beresikonya tugas ku, sebab bila terik matahari di siang hari menerpa akulah yang paling pertama tersengat panasnya, bila kumbang datang akulah yg pertama kali di incarnya, bahkan jika manusia terpesona akulah yang pertama akan di petik oleh tangannya, Tanpa diriku kamu akan di tebang, di cabut dan di campakkan, sebab dianggap tidak berguna. Dan akhirnya angin kencang datang menerpa, memporak-poradakan semua, pot bunga pun jatuh dan pecah. Bunga...

1.Pipi bengkak jangan diraba Dikasih obat biar tidak terasa Bulan puasa sudah tiba Mohon ampun segala dosa. 2.Air cuka, bikin mules Bulan tua, bikin ngenes 3.Pake gincu, pergi ke pasar Kamu lucu, kalau lagi lapar 4.Jamu campur ketan Kelakuanmu mirip setan 5.Makan sambel ulek pake kedondong nggapapa jelek yang penting sombong 6.Besi berkarat ditimpa jalan Saldo ku sekarat diakhir bulan 7.Saringan pelet kena rambut Jaringan lelet macem siput 8.Buah manggis air mendidih. Kamu nangis aku pun sedih. 9.Tuan Raja masuk ke kamar. Sibuk kerja untuk melamar. 10.Minum jamu makan nangka. Lihat kamu langsung ku suka. 11.Bikin atap dari lontar. Mata menatap hati bergetar. 12.Burung perkutut hinggap di tangkai, Kamu kentut baunya kaya bangkai. 13. Itu perkutut apa kecipir. Itu kentut apa petir? 14. Sudah ashar main petasan. Sudah besar masih ingusan. 15. Burung perkutut burung kutilang, Kamu kentut ngga bilang-bilan...

Kidung Kidung Sunyi Cerpen Kehidupan Suara kumandang adzan melengking-lengking di petala langit. Para jamaah burung pun kembali menuju sarangnya di balik pohon waru dan asam jawa yang banyak tumbuh di pinggir ladang dan sawah. Rupanya mereka mendengar panggilan adzan dan hendak menghadap Tuhan. Pada saat yang sama, suara pluit kereta api yang meraung-raung memecah suara adzan hingga kemerduannya sedikit meliuk-liuk macam mobil oleng. Setelah itu datanglah seorang pemuda yang terpontal-pontal dengan membawa tas cangklongnya dari seberang jalan. Ia menyeberang rel kereta api untuk mencapai masjid yang berdiri di tepi sawah tersebut. Ia melepas sepatu pantofelnya dan meletakkannya di sebelah sebuah sandal jepit yang sudah terbakar terik matahari. Lalu ia berjalan menuju tempat wudhu. Di tempat wudhu matanya terperanjat setelah melihat sebuah tas hitam di pojok gantungan. Ia mendekati tas itu dengan tubuh gemetar. Ia menengok ke dalam kamar mandi. Tidak ada seorang pun yang sedang men...